Kuliner Yang Nyaris Terlupakan "Lontong Balap Surabaya"
Lontong Balap |
Kuliner ini memiliki nama yang agak UNIK, kenapa
"Balap" karena dulunya para penjual lontong ini
menjajakan barang dagangannya dengan cara dipanggul dengan ciri khasnya kuali
tanah besar dengan anglo sebagai pemanasnya. Dengan memanggul dua beban yang
lumayan berat di pundaknya, maka pola jalan si pedagang mirip orang yang sedang
balapan.
Masakan ini berbahan baku utama tauge atau kecambah, dengan
tambahan tahu goreng diiris tipis, "lentho" yakni
gorengan berbahan dasar singkong dicampur taburan kacang beras diatasnya. Bagi
saya sendiri, setiap kali pulang ke Surabaya saya selalu menyempatkan diri
untuk mencari kuliner ini, kebetulan di dekat rumah ada warung yang masih
menyediakan kuliner ini.
Bumbu dari masakan ini hanya taburan bawang goreng dan kunci
utamanya adalah petis yang diulet dengan cabe. Seperti halnya lontong kupang
kuliner ini juga menyertakan sate kerang sebagai pendamping.
Lontong Balap ini
sekarang banyak dijajakan dengan menggunakan gerobak, dan kuali tanah besar
atau banyak yang menggunakan panci BLIRIK stainless steel sebagai wadah
kuahnya. Harga kuliner ini relatif murah sekitar 10 ribu rupiah dengan 2
tusuk sate kerang kecil sebagai tambahannya. Umumnya lontong balap ini cocok
dimakan di siang hari, apalagi penjual biasanya menyertakan ES kelapa muda atau
degan sebagai pendampingnya.
Di beberapa tempat di Surabaya dan Sidoarjo masih banyak
kita jumpai warung warung kaki lima yang menjual kuliner ini. Kalo di Surabaya,
masih banyak juga kita temui penjual keliling dengan gerobak yang menjajakan
LONTONG BALAP ini.
Comments
Post a Comment